laporan prakerin amrul bagus
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
(PT.ARTHAWENASAKTI GEMILANG)
(PT.ARTHAWENASAKTI GEMILANG)
DISUSUN OLEH:
Nama : Amrul Bagus Prasetyo
Tempat/tanggal lahir :15 April 2002
NISN : 0026550883
Kelas : XI Elin B
Kopetensi keahlian : Elektronika Industri
SMK
NEGERI 8 MALANG
JALAN
TELUK PACITAN ARJOSARI-MALANG
Telp.(0341)
479148/(0341)479164
Tahun
pelajaran 2018/2019
1. PROFIL PERUSAHAAN
1.1 Identitas perusahaan
PT.Arthawenasakti
Gemilang adalah salah satu perusahaan produsen kaleng nasional.
PT.Arthawenasakti Gemilang membuat kaleng bermutu dan kualitas yang lebih
teruji dengan pengalaman selama hampir 19 tahun dalam industri kaleng nasional
Nama perusahaan : PT.Arthawenasakti
gemilang
Bergerak dalam bidang :
industri kemasan logam
No.telp : 0341468500
Alamat : Jl.Kartanegara
85 Karangploso
PT.Arthawenasakti
Gemilang adalah salah satu perusahaan produsen kaleng dari bahan bermutu dan
proses pembuatanya sesuai dengan setandart mutu dan kualitasnya yang telah
teruji,dengan pengalaman hamper 19 tahun dalam industry kaleng nasional.
Arthawena memproduksi kaleng untuk segmen general untuk produk pangsa pasar
industi cat,minyak pelumas,oil,lem,thiner dan bahan industri lainya.
2. PENDAHULUAN
2.1
Latar belakang praktek kerja lapangan
Praktek Kerja Lapangan yang disingkat dengan PKL
merupakan bagian dari program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap
peserta didik di Dunia Kerja, sebagai wujud nyata dari pelaksanaan system
pendidikan di SMK yaitu Praktik Kerja Lapangan (PKL). Program
PKL disusun bersama antara sekolah dan dunia kerja terhadap pengembangan
program pendidikan SMK. Dengan PKL peserta didik dapat menguasai sepenuhnya
aspek-aspek kompetensi yang dituntut kurikulum, dan disamping itu mengenal
lebih dini dunia kerja yang menjadi dunianya kelak setelah menamatkan
pendidikannya.
Dalam rangka
pengembangan program sekolah menengah kejuruan dan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
pelatihan serta menyediakan tenaga kerja yang professional tingkat menengah
yang berkualitas perlu berorientasi pada dunia usaha/industry, maka diperlukan
program pembinaan dan pengembangan pendidikan sekolah menengah kejuruan yang
diupayakan untuk menyiapkan tenaga yang terampil dengan profesionalisme dan
etos kerja yang tinggi. Salah satu permasalahan yang dihadapi saat ini adanya
pernyataan bahwa kemampuan tamatan sekolah menengah kejuruan belum cukup diakui
oleh masyarakat dan dunia usaha/industry sehingga masih ada bahwa tamatan
sekolah menengah kejuruan belum siap pakai.
Hal ini terjadi antara
lain karena antara sekolah dengan dunia usaha industry belum terjadi link and
match dalam arti belum adanya keterkaitan antara sekolah dengan dunia
usaha/industry, dan belum adanya kepadanan antara kurikulum sekolah dengan
dunia usaha/industri, seharusnya antara sekolah menengah kejuruan dan dunia
usaha/industry saling mengisi dan saling mendorong secara integrative untuk
memacu produktifitas nasional dalam mengatasi globalisasi yang menuntut
keunggulan komperatif dan kompetitif.
Melalui pendekatan Link
and Match dengan pendidikan Praktif Kerja Lapangan maka siswa sekolah menengah
kejuruan yang dapat mengoptimalkan aktivitas dan dapat mengembangkan sikap
professional.
2.2
Dasar hukum penyelenggara Praktik kerja lapangan:
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.
Peraturan pemerintah
Nomor 16 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan peraturan pemerintah nomor13 tahun 2015
tentang perubahan kedua atas peraturan pemerintah nomor19 tahun 2005 tentang
standar Nasional Pendidikan.
Peraturan pemerintah
Republik Indonesia nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan sebagaimana telah diubah dengan peraturan pemerintah republik
indonesia nomor 66 tahun 2010 tentang perubahan atas peraturan pemerintah nomor
17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.
Peraturan Presiden
nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Peraturan menteri
pendidikan dan kebudayaan nomor 60 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 sekolah
menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan.
Peraturan pemerintah
republik indonesia nomor 41 tahun 2015 tentang pembangunan sumber daya
industri.
Peraturan menteri
tenaga kerja nomor 36 tahun 2016 tentang penyelenggaraan pemagangan didalam
negeri.
Instruksi presiden
nomor 9 tahun 2016 tentang revitalisasi sekolah menegah kejuruan dalam rangka
peningkatan kualitas dan daya saing sumberdaya manusia Indonesia.
Peraturan menteri
perindustrian nomor 03/M-IND/PER/1/2017 tentang pedoman pembinaan dan
pengembangan sekolah menengah kejuruan berbasis kompetensi yang Link and Match dengan industri.
Keputusan Dirjen
Pendidikan dand Menengah Kemendikbud No.4678/D/KEP/MK/2016 tentang spektrum
keahlian pendidikan menengah kejuruan.
Keputusan dirjen
pendidikan dasar dan menengah kemendikbud no. 130/D/KEP/KR/2017 tentang
struktur kurikulum pendidikan menengah kejuruan.
2.3 Tujuan Praktir Kerja LAPANGAN.
Mengimplementasikan
materi yang selama ini didapatkan di sekolah.
Membentuk pola pikir
yang konstruktif pola pikir bagi siswa-siswi prakerin.
Melatih siswa untuk
berkomnikasi / berinteraksi secara profesional didunia kerja yang sebenarnya.
Menambah dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa-siwi pkl sesuai
bidang masing-masing
Menambah jenis
keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat dikembangkan dan
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
Menjalin kerjasama yang
baik antara sekolah dengan dunia industri majpun dunia usaha.
Memberikan bekal etos
kerja yang tinngi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja dalam
menghadapi tuntutan pasar kerja global.
2.4 Manfaat Praktik Kerja Lapangan
2.4.1 Bagi Peserta Didik
Mengaolikasikan
dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh disekolah.
Menambah wawasan dunia
kerja, iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil
kerja.
Menambah dan
meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos kerja yang tinggi.
Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kopetensi keahlian yang
dipelajari ditempat PKL
Mengembangkan kemapuannya sesuai dengan bimbingan / arahan pembimbng
industri
2.4.2
Bagi Sekolah
Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling mengntungkan
antara sekolah degandunia kerja (Perusahaan)
Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama PKL
Mengembangkan pogram sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses
pembelajaran, teaching factory, dan pengembangan sarana dan prasarana praktik
berdasarkan hasil pengamatan ditempat PKL
2.4.3
Bagi DU/DI
Dunia kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat sekolah
sehingga dapat membantu promosi produk
Adanya masukan yang postif dan konstruktif dari SMK untuk perkembangan DUDI
Dunia kerja/DUDI dapat mengembangan proses dan atau produk melalui
optimalisasi peserta PKL.
Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya
Meningkatkan citra postif DUDI seagai bentuk implementasi dari inpres no 9
tahun 2016
3.
PEMBAHASAN
MESIN BUBUT
MESIN BUBUT ADALAH SUATU PERKAKAS YANG DI GUNAKAN
UNTUK MEMOTONG ATAU MEMBENTUK BENDA YANG BERPUTAR SESUAI KEINGINAN ATAU UKURAN
YANG DI BUTUHKAN PEMBUAT.
3.1 Bagian – bagian mesin bubut
1)
ALAT PENCEKAM
Pencekam ini berfungsi
untuk mencekam barang atau bidang yang ingin di potong atau di bentuk
2)
ALAT PENARUH PISAU
Penaruh pisau ini
berfungsi untuk menaruh pisau yang akan di gunakan untuk memu
Otong bahan atau bidang
yang di potong atau di bentuk
3)
DIAL
Dial adalah alat untuk
mengukur keseimbangan bahan atau bidang yang telah di eratkan kedalam pencekam
4)
APRON
Apron adalah alat untuk
mengemudi pisau yang berfungsi untuk mengatur pemotongan pada bahan atau bidang
5)
CROSS SLIDE
Crosslide adalah alat
untuk mengukur ketebalan ukuran pemotongan
6)
PISAU POTONG
Pisau ini digunakan
untuk memotong bahan atau bidang yang di buat
7)
PISAU ULIR
Pisau ini di gunakan
untuk mebuat ulir pada bahan atau bidang
8)
PISAU
POLES LUAR
Pisau ini di gunakan
untuk memoles bahan atau bidang bagian luar
9)
PISAU POLES DALAM
Pisau ini di gunakan
untuk memoles bahan bagian dalam
4.
KESIMPULAN
Setelah
saya PKL di PT.Arthawenasakti Gemilang saya biasa memotong atau membentuk benda
atau bahan dengan menggunakan mesin bubut, dan saya juga bisa mengerti lebih
detail tata cara memotong atau membentuk bahan atau bidang dengan mesin bubut
karna disini saya bisa langsung mengendalikan atau menjalankan mulai dari
mencekam bahan atau bidang yang ingin di potong, menata pisau yang akan
digunakan untuk memotong atau memoles dan saya juga mengerti fingsi
masing-masing pisau atau alat untuk memotong bahan atau bidang yang di bua
5.
SARAN
a) Bagi
siswa
Bagi siswa PKL harap
berhati hati dan konsentrasi untuk menjalankan mesin bubut ini karna mesin ini
sangat berbahaya bagi pemula, dan jangan sekali kali bermain main saat
menjalankan mesin ini
b) Bagi
sekolah
Sebaiknya siswa yang
PKL di tempatkan di bagian yang sesuai dengan jurusan atau keahlian yang di
miliki.
Malang, 2 Desember 2019
|
||
Pembimbing
|
||
Nisa’ul Hairiyah, S.Psi
|
||
NIP.
|
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelamat kak bagus, atas selesainya prakerinmu. Semoga sukses selalu..
BalasHapusTerimakasih pak....amin pak
Hapus